Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
First topic message reminder :
Sebelum tampil di Piala Dunia 1938, timnas Hindia Belanda gelar latihan di Belanda.
Tim Hindia Belanda adalah negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia 1938 di Perancis, tetapi gaya permainan serta seluk-beluk tim sepak bola ini tidak banyak tercatat dalam sejarah.
“Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian…,” begitulah laporan koran Perancis L’Equipe, edisi 6 Juni 1938, “tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat..”
Hasilnya, seperti tercatat dalam sejarah, tim sepakbola Hindia Belanda (sekarang adalah Indonesia) dicukur 6-0 (4-0) oleh tim Hungaria – sekali bertanding dan kalah.
Kejadian ini terjadi pada Piala Dunia 1938 di Perancis, yang saat itu memang menggunakan sistem gugur. Artinya, tim Hindia Belanda harus angkat kopor lebih awal.
Saya tidak membaca langsung berita itu. Laporan pandangan mata itu disadur sebuah buku sejarah Piala Dunia, terbitan London, Inggris, sekian tahun lalu. Editor buku ini memperoleh datanya sebagian besar dari surat kabar The Times, serta koran lainnya – termasuk L’Equipe.
Tapi, apa istimewanya berita itu? Menurut saya, berita itu mengandung informasi yang relatif baru.
Apa pasal? Karena informasi tentang "gaya permainan tim Hindia Belanda" itu belum pernah dipublikasikan oleh media-media yang terbit di Indonesia, setahu saya.
Sejauh ini nyaris tidak ada catatan tertulis seperti apa isi pertandingan yang digelar di Stadion Reims, Perancis, 5 Juni 1938, kecuali laporan-laporan yang hanya menyoroti nama-nama pemain -- yang terdiri dari suku Jawa, Maluku, Tionghoa, Indo-Belanda, serta pelatihnya yang asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek.
Laporan-laporan media di Indonesia juga semata menyebutkan bahwa keberangkatan tim ini didukung NIVU, Nederlandcshe Indische Voetbal Unie – organisasi sepakbola di bawah naungan pemerintah kolonial Belanda, tetapi tidak "direstui" PSSI.
PSSI yang didirikan 8 tahun sebelumnya (1930), dilaporkan tidak mengirimkan para pemainnya. FIFA sendiri lebih mengakui NIVU ketimbang PSSI.
Walaupun akhirnya mengatasnamakan NIVU, toh kehadiran Tim Hindia Belanda pada ajang Piala Dunia 1938, akhirnya dicatat sebagai kehadiran pertama kalinya wakil dari benua Asia.
Semula Jepang yang ditunjuk, namun karena kendala transportasi, negara itu mengundurkan diri. Hindia Belanda akhirnya menggantikannya – tanpa melalui ajang kualifikasi piala dunia, yang seperti dipraktekkan sekarang.
Kapten tim seorang dokter
Dalam buku sejarah piala dunia terbitan London itu, disebutkan bahwa para pemain Hindia Belanda, didominasi para pelajar.
“Kapten timnya adalah seorang dokter, yang menggunakan kacamata,” ujar wartawan The Times, saat meliput pertandingan itu.
Pemain Hindia Belanda mengenakan seragam oranye, celana putih dan kaos kaki biru muda.
Informasi ini berbeda dengan laporan yang sudah lama sebelumnya, yang menyebutkan mereka adalah para pegawai yang bekerja untuk pemerintah kolonial.
Disebutkan pula, sebagian besar para pemain berukuran tubuh pendek (“Bien trop petits,” kata reporter koran Perancis, yang dikutip The Times). Meski tergolong pendek, imbuhnya, para pemain depan Hindia jago menggocek bola.
"Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian…,” begitulah laporan koran Perancis L’Equipe, edisi 6 Juni 1938.
“Tapi pemain belakangnya, lemah dalam penjagaan, serta sering terlambat menjegal lawannya.”
Setelah mengalahkan tim Hindia Belanda, Tim Hungaria akhirnya melaju sampai babak final, sebelum ditundukkan tim Italia 2-4 dan tampil kembali sebagai juara dunia dibawah asuhan pelatih legendaris Victorio Pozzo.
Tim Hungaria kala itu diperkuat bintang-bintang pada zamannya, seperti Gyorgy Sarosi, Gyula Zsengeller. Dua orang itu kemudian masuk daftar 3 besar pencetak gol tersubur dalam piala dunia 1938.
Laga tim Hindia Belanda-Hungaria digelar 5 Juni 1938, pukul 5 sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis – sekarang stadion itu diubah menjadi Stadion Auguste Delaune.
Pertandingan ini dipimpin wasit asal Perancis, Roger Conrie, serta dua orang hakim garis Carl Weingartner (Jerman) dan Charles Adolphe Delasalle (Perancis).
Disaksikan sekitar 9,000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA), tim Hungaria menggunakan kostim serba putih, sementara lawannya menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda.
Bermain terbuka
Menghadapi tim sekuat Hungaria, apakah tim Hindia Belanda memilih bermain bertahan? Pertanyaan ini mungkin ada di benak Anda dan barangkali tidak banyak yang tahu apa jawabannya.
Namun menurut wartawan olah raga Belanda, CJ Goorhoff, yang meliput langsung laga di Stadion Rheims, di babak pertama, Achmad Nawir dan kawan-kawan kurang bisa mengembangkan permainan.
Pemain Hindia Belanda saat tiba di Stasiun Den Haag, Belanda, setelah tiba dari Genoa, Italia.
Sehingga, "laga berjalan agak timpang," tulisnya yang dikutip situs geschiedenis24.nl.
"Namun di babak kedua," demikian laporan Goorhoff, "permainan tim Hindia Belanda jauh lebih baik. Mereka bermain terbuka dan berani menyerang."
Usai laga, masih menurut Goorhoff, pemain timnas Hungaria sekaligus salah-satu bintangnya, Gyorgy Sarosi (yang mencetak gol dalam laga ini) mengaku "pertandingan melawan Hindia Belanda, agak berat."
"Dia mengaku tidak menyangka mendapat perlawanan dari tim Hindia Belanda. Banyak kejutan," ungkap Goorhof, mengutip keterangan Sarosi.
"Sarosi juga mengakui bahwa sebagian pemain Hindia Belanda tampil menyulitkan mereka."
Kemudian, Sarosi menyebut sejumlah pemain Hindia Belanda yang disebutnya bermain bagus, yaitu Sutan Anwar, Hans Taihuttu, Tjaak Pattiwael, serta Suwarte Soedarmadjie.
"Kemampuan mereka menyundul bola, beberapa kali mementahkan umpan ke Sarosi dan Toldi, dua pemain depan Hungaria," ungkap Goorhoff.
Kiper Hindia Belanda, Mo Heng Tan, yang kelahiran 28 February 1913, menurut Goorhoff, awalnya tampil kurang percaya diri. "Tapi selanjutnya dia bermain bagus, dan beberapa kali berhasil menyelamatkan gawangnya dari kebobolan."
Mirip kurcaci
Dalam laporannya, Goorhooff menyebutkan pula bahwa tim Hungaria banyak memainkan bola-bola atas, karena rata-rata pemain Indonesia bertubuh pendek.
"Rata-rata tinggi mereka sekitar 160 cm, sementara pemain Hungaria berperawakan tinggi besar," lapornya.
Sejumlah laporan juga menyebutkan, lantaran perbedaan postur tubuh antara kedua tim yang begitu mencolok, Walikota Reims menjuluki Tim Hindia Belanda "mirip kurcaci".
Achmad Nawir (kiri, kapten) dan pemain Belanda.
"Saya seperti melihat 22 pesepakbola Hungaria dikerubuti 11 kurcaci," katanya berkelakar.
Sejumlah catatan menunjukkan, para pemain Hindia Belanda, sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).
Adapun berat badan mereka berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia).
Walaupun demikian, menurut Goorhooff, kehadiran tim Hindia Belanda di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis, telah menarik perhatian sekitar 9,000 penonton.
"Mereka menarik perhatian dan simpati penonton, karena pemain Hindia Belanda begitu sopan, seperti memberi hormat kepada penonton," ungkapnya.
Selayaknya laga internasional, pemain Hindia Belanda menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, yaitu "Het Wilhelmus".
Menurut catatan resmi FIFA, para pemain Hindia Belanda sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).
Adapun berat badannya berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia). Selain didominasi pemain Batavia (Jakarta), lainnya dari klub Tionghoa Surabaya, SVV Semarang, serta HCTNH Malang.
Di mana mereka?
Sebelum berlaga di ajang Piala Dunia 1938 di Perancis, tim Hindia Belanda berangkat menggunakan kapal laut 'Baluran'.
Mereka meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok pada 27 April 1938, dan tiba di pelabuhan Genoa di Italia, sebulan kemudian, demikian laporan surat kabar mingguan yang terbit di Batavia (Jakarta), Java Bode.
Dikutip situs Java Post, rombongan Achmad Nawir dan kawan-kawan ini kemudian menuju Belanda dengan mengendarai kereta api.
"Disambut hujan gerimis serta ratusan penggemarnya, mereka tiba di stasiun Den Haag pada18 Mei," tulis situs tersebut. Beberapa ratus orang penggemar disebutkan menyambut kedatangan mereka dengan teriakan yel-yel.
Menginap selama sekitar satu bulan di Hotel Duinoord, di Kota Wassenaar, tim Hindia Belanda menggelar sejumlah laga persahabatan antara lain melawan klub asal Den Haag (skor akhir 2-2) dan klub Haarlem (5-3).
Di awal Juni, rombongan ini berangkat ke Perancis, empat hari menjelang pertandingan hidup-mati melawan tim kuat Hungaria.
Usai dikalahkan Hungaria, mereka kembali ke Belanda, dan menggelar laga persahabatan dengan timnas Belanda di Stadion Olimpiade, Amsterdam, pada 26 Juni 1938. Hasil akhirnya? Jangan kaget, 9-2 untuk timnas Belanda!
Akhirnya, setelah tiga bulan berada di Eropa, mereka melakukan perjalanan pulang pada 1 Juli, dalam perjalanan selama tiga pekan, sebelum akhirnya berlabuh kembali di Tanjung Priok.
Setelah 'pesta' Piala Dunia 1938 berakhir, kemana pergi para pemain itu? Tidak ada catatan yang menunjukkan kiprah mereka selanjutnya, utamanya ketika Belanda harus angkat kaki ketika Indonesia merdeka.
"Tidak jelas kemana mereka," demikian laporan situs yang dikelola di Belanda, Java Post, dalam artikel berjudul Een historische voetbalreis, yang diunggah 23 Maret 2012 lalu.
Hanya saja, demikian situs ini menyebutkan, kiper Mo Heng Tan sempat lulus seleksi untuk memperkuat tim Indonesia dalam laga persahabatan melawan klub dari Singapura pada 1951.
Kisah tragis dialami pemain tengah Frans Alfred Meeng. Menurut situs Java Post, pemain kelahiran 1910 ini ikut tenggelam bersama kapal Jepang Junyo Maru yang ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris pada 18 September 1944.
Kapal kargo yang mengangkut para romusha dan tawanan tenggelam di perairan Sumatera.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938
Kiper: Tan "Bing" Mo Heng (HCTNH Malang), Jack Samuels (Hercules Batavia)
Belakang: Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja), Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung), Teilherber (Djocoja Djogjakarta)
Tengah: G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta), Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja), Anwar Sutan (VIOS Batavia), G. van den Burgh (SVV Semarang)
Depan: Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), Tan See Han (HBS Soerabaja), Isaac "Tjaak" Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi), Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV Jong Ambon Tjimahi), R. Telwe (HBS Soerabaja), Herman Zomers (Hercules Batavia)
Pelatih: Johannes Mastenbroek (Belanda)
http://www.bbc.co.uk/indonesia/olahraga/2013/09/130927_tinjauan_olahraga_indonesia_pialadunia1938.shtml
Sebelum tampil di Piala Dunia 1938, timnas Hindia Belanda gelar latihan di Belanda.
Tim Hindia Belanda adalah negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia 1938 di Perancis, tetapi gaya permainan serta seluk-beluk tim sepak bola ini tidak banyak tercatat dalam sejarah.
“Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian…,” begitulah laporan koran Perancis L’Equipe, edisi 6 Juni 1938, “tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat..”
Hasilnya, seperti tercatat dalam sejarah, tim sepakbola Hindia Belanda (sekarang adalah Indonesia) dicukur 6-0 (4-0) oleh tim Hungaria – sekali bertanding dan kalah.
Kejadian ini terjadi pada Piala Dunia 1938 di Perancis, yang saat itu memang menggunakan sistem gugur. Artinya, tim Hindia Belanda harus angkat kopor lebih awal.
Saya tidak membaca langsung berita itu. Laporan pandangan mata itu disadur sebuah buku sejarah Piala Dunia, terbitan London, Inggris, sekian tahun lalu. Editor buku ini memperoleh datanya sebagian besar dari surat kabar The Times, serta koran lainnya – termasuk L’Equipe.
Tapi, apa istimewanya berita itu? Menurut saya, berita itu mengandung informasi yang relatif baru.
Apa pasal? Karena informasi tentang "gaya permainan tim Hindia Belanda" itu belum pernah dipublikasikan oleh media-media yang terbit di Indonesia, setahu saya.
Sejauh ini nyaris tidak ada catatan tertulis seperti apa isi pertandingan yang digelar di Stadion Reims, Perancis, 5 Juni 1938, kecuali laporan-laporan yang hanya menyoroti nama-nama pemain -- yang terdiri dari suku Jawa, Maluku, Tionghoa, Indo-Belanda, serta pelatihnya yang asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek.
Laporan-laporan media di Indonesia juga semata menyebutkan bahwa keberangkatan tim ini didukung NIVU, Nederlandcshe Indische Voetbal Unie – organisasi sepakbola di bawah naungan pemerintah kolonial Belanda, tetapi tidak "direstui" PSSI.
PSSI yang didirikan 8 tahun sebelumnya (1930), dilaporkan tidak mengirimkan para pemainnya. FIFA sendiri lebih mengakui NIVU ketimbang PSSI.
Walaupun akhirnya mengatasnamakan NIVU, toh kehadiran Tim Hindia Belanda pada ajang Piala Dunia 1938, akhirnya dicatat sebagai kehadiran pertama kalinya wakil dari benua Asia.
Semula Jepang yang ditunjuk, namun karena kendala transportasi, negara itu mengundurkan diri. Hindia Belanda akhirnya menggantikannya – tanpa melalui ajang kualifikasi piala dunia, yang seperti dipraktekkan sekarang.
Kapten tim seorang dokter
Dalam buku sejarah piala dunia terbitan London itu, disebutkan bahwa para pemain Hindia Belanda, didominasi para pelajar.
“Kapten timnya adalah seorang dokter, yang menggunakan kacamata,” ujar wartawan The Times, saat meliput pertandingan itu.
Pemain Hindia Belanda mengenakan seragam oranye, celana putih dan kaos kaki biru muda.
Informasi ini berbeda dengan laporan yang sudah lama sebelumnya, yang menyebutkan mereka adalah para pegawai yang bekerja untuk pemerintah kolonial.
Disebutkan pula, sebagian besar para pemain berukuran tubuh pendek (“Bien trop petits,” kata reporter koran Perancis, yang dikutip The Times). Meski tergolong pendek, imbuhnya, para pemain depan Hindia jago menggocek bola.
"Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian…,” begitulah laporan koran Perancis L’Equipe, edisi 6 Juni 1938.
“Tapi pemain belakangnya, lemah dalam penjagaan, serta sering terlambat menjegal lawannya.”
Setelah mengalahkan tim Hindia Belanda, Tim Hungaria akhirnya melaju sampai babak final, sebelum ditundukkan tim Italia 2-4 dan tampil kembali sebagai juara dunia dibawah asuhan pelatih legendaris Victorio Pozzo.
Tim Hungaria kala itu diperkuat bintang-bintang pada zamannya, seperti Gyorgy Sarosi, Gyula Zsengeller. Dua orang itu kemudian masuk daftar 3 besar pencetak gol tersubur dalam piala dunia 1938.
Laga tim Hindia Belanda-Hungaria digelar 5 Juni 1938, pukul 5 sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis – sekarang stadion itu diubah menjadi Stadion Auguste Delaune.
Pertandingan ini dipimpin wasit asal Perancis, Roger Conrie, serta dua orang hakim garis Carl Weingartner (Jerman) dan Charles Adolphe Delasalle (Perancis).
Disaksikan sekitar 9,000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA), tim Hungaria menggunakan kostim serba putih, sementara lawannya menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda.
Bermain terbuka
Menghadapi tim sekuat Hungaria, apakah tim Hindia Belanda memilih bermain bertahan? Pertanyaan ini mungkin ada di benak Anda dan barangkali tidak banyak yang tahu apa jawabannya.
Namun menurut wartawan olah raga Belanda, CJ Goorhoff, yang meliput langsung laga di Stadion Rheims, di babak pertama, Achmad Nawir dan kawan-kawan kurang bisa mengembangkan permainan.
Pemain Hindia Belanda saat tiba di Stasiun Den Haag, Belanda, setelah tiba dari Genoa, Italia.
Sehingga, "laga berjalan agak timpang," tulisnya yang dikutip situs geschiedenis24.nl.
"Namun di babak kedua," demikian laporan Goorhoff, "permainan tim Hindia Belanda jauh lebih baik. Mereka bermain terbuka dan berani menyerang."
Usai laga, masih menurut Goorhoff, pemain timnas Hungaria sekaligus salah-satu bintangnya, Gyorgy Sarosi (yang mencetak gol dalam laga ini) mengaku "pertandingan melawan Hindia Belanda, agak berat."
"Dia mengaku tidak menyangka mendapat perlawanan dari tim Hindia Belanda. Banyak kejutan," ungkap Goorhof, mengutip keterangan Sarosi.
"Sarosi juga mengakui bahwa sebagian pemain Hindia Belanda tampil menyulitkan mereka."
Kemudian, Sarosi menyebut sejumlah pemain Hindia Belanda yang disebutnya bermain bagus, yaitu Sutan Anwar, Hans Taihuttu, Tjaak Pattiwael, serta Suwarte Soedarmadjie.
"Kemampuan mereka menyundul bola, beberapa kali mementahkan umpan ke Sarosi dan Toldi, dua pemain depan Hungaria," ungkap Goorhoff.
Kiper Hindia Belanda, Mo Heng Tan, yang kelahiran 28 February 1913, menurut Goorhoff, awalnya tampil kurang percaya diri. "Tapi selanjutnya dia bermain bagus, dan beberapa kali berhasil menyelamatkan gawangnya dari kebobolan."
Mirip kurcaci
Dalam laporannya, Goorhooff menyebutkan pula bahwa tim Hungaria banyak memainkan bola-bola atas, karena rata-rata pemain Indonesia bertubuh pendek.
"Rata-rata tinggi mereka sekitar 160 cm, sementara pemain Hungaria berperawakan tinggi besar," lapornya.
Sejumlah laporan juga menyebutkan, lantaran perbedaan postur tubuh antara kedua tim yang begitu mencolok, Walikota Reims menjuluki Tim Hindia Belanda "mirip kurcaci".
Achmad Nawir (kiri, kapten) dan pemain Belanda.
"Saya seperti melihat 22 pesepakbola Hungaria dikerubuti 11 kurcaci," katanya berkelakar.
Sejumlah catatan menunjukkan, para pemain Hindia Belanda, sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).
Adapun berat badan mereka berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia).
Walaupun demikian, menurut Goorhooff, kehadiran tim Hindia Belanda di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis, telah menarik perhatian sekitar 9,000 penonton.
"Mereka menarik perhatian dan simpati penonton, karena pemain Hindia Belanda begitu sopan, seperti memberi hormat kepada penonton," ungkapnya.
Selayaknya laga internasional, pemain Hindia Belanda menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, yaitu "Het Wilhelmus".
Menurut catatan resmi FIFA, para pemain Hindia Belanda sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).
Adapun berat badannya berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia). Selain didominasi pemain Batavia (Jakarta), lainnya dari klub Tionghoa Surabaya, SVV Semarang, serta HCTNH Malang.
Di mana mereka?
Sebelum berlaga di ajang Piala Dunia 1938 di Perancis, tim Hindia Belanda berangkat menggunakan kapal laut 'Baluran'.
Mereka meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok pada 27 April 1938, dan tiba di pelabuhan Genoa di Italia, sebulan kemudian, demikian laporan surat kabar mingguan yang terbit di Batavia (Jakarta), Java Bode.
Dikutip situs Java Post, rombongan Achmad Nawir dan kawan-kawan ini kemudian menuju Belanda dengan mengendarai kereta api.
"Disambut hujan gerimis serta ratusan penggemarnya, mereka tiba di stasiun Den Haag pada18 Mei," tulis situs tersebut. Beberapa ratus orang penggemar disebutkan menyambut kedatangan mereka dengan teriakan yel-yel.
Menginap selama sekitar satu bulan di Hotel Duinoord, di Kota Wassenaar, tim Hindia Belanda menggelar sejumlah laga persahabatan antara lain melawan klub asal Den Haag (skor akhir 2-2) dan klub Haarlem (5-3).
Di awal Juni, rombongan ini berangkat ke Perancis, empat hari menjelang pertandingan hidup-mati melawan tim kuat Hungaria.
Usai dikalahkan Hungaria, mereka kembali ke Belanda, dan menggelar laga persahabatan dengan timnas Belanda di Stadion Olimpiade, Amsterdam, pada 26 Juni 1938. Hasil akhirnya? Jangan kaget, 9-2 untuk timnas Belanda!
Akhirnya, setelah tiga bulan berada di Eropa, mereka melakukan perjalanan pulang pada 1 Juli, dalam perjalanan selama tiga pekan, sebelum akhirnya berlabuh kembali di Tanjung Priok.
Setelah 'pesta' Piala Dunia 1938 berakhir, kemana pergi para pemain itu? Tidak ada catatan yang menunjukkan kiprah mereka selanjutnya, utamanya ketika Belanda harus angkat kaki ketika Indonesia merdeka.
"Tidak jelas kemana mereka," demikian laporan situs yang dikelola di Belanda, Java Post, dalam artikel berjudul Een historische voetbalreis, yang diunggah 23 Maret 2012 lalu.
Hanya saja, demikian situs ini menyebutkan, kiper Mo Heng Tan sempat lulus seleksi untuk memperkuat tim Indonesia dalam laga persahabatan melawan klub dari Singapura pada 1951.
Kisah tragis dialami pemain tengah Frans Alfred Meeng. Menurut situs Java Post, pemain kelahiran 1910 ini ikut tenggelam bersama kapal Jepang Junyo Maru yang ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris pada 18 September 1944.
Kapal kargo yang mengangkut para romusha dan tawanan tenggelam di perairan Sumatera.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938
Kiper: Tan "Bing" Mo Heng (HCTNH Malang), Jack Samuels (Hercules Batavia)
Belakang: Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja), Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung), Teilherber (Djocoja Djogjakarta)
Tengah: G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta), Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja), Anwar Sutan (VIOS Batavia), G. van den Burgh (SVV Semarang)
Depan: Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), Tan See Han (HBS Soerabaja), Isaac "Tjaak" Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi), Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV Jong Ambon Tjimahi), R. Telwe (HBS Soerabaja), Herman Zomers (Hercules Batavia)
Pelatih: Johannes Mastenbroek (Belanda)
http://www.bbc.co.uk/indonesia/olahraga/2013/09/130927_tinjauan_olahraga_indonesia_pialadunia1938.shtml
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
Islam yang taat, benar dan jujur gak akan KorupsiSEGOROWEDI wrote:ustat-ustat pks tentunya bukan muslim ktpwildan99Islam wrote:identitas negara Muslim Terbesar tak berarti muslim2nya itu taat semua! sekarang zamannya Muslim KTPwedi wrote: negara 90% muslim, korupnya nomor wahid
korup juga kok
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
anggap aja hartanya kafir
maka jangankan dikorup, digarongpun halal
iya gak?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
ckckckck ...
Pemikiran yang Salah!
kamu kalo jadi Presiden atau Pejabat tinggi bisa bahaya nih
Kristen emang boleh ya cara pandangnya seperti itu??
Pemikiran yang Salah!
kamu kalo jadi Presiden atau Pejabat tinggi bisa bahaya nih
Kristen emang boleh ya cara pandangnya seperti itu??
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
itu cara pandang islam/muhammad..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
sangat banyak antara lain..
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَهَا فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaha illallah, maka siapa saja yang mengucapkannya maka sungguh telah terjaga dariku hartanya dan jiwanya kecuali dengan haknya dan perhitungannya kepada Allah.
jangankan harta, nyawapun dihalalkan..
ayat-ayat juga seabreg misalnya..
- mengatasnamakan Allah-nya melegalkan barang jarahan:
QS 8:1
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman".
Juga QS 59:7,QS 8:41.
- barang jarahan halal untuk nafkah hidup dan mata pencaharian:
QS 48:20
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
QS 8:69
Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS 8:41
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS 59:7
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
Kata2 berasal dari penduduk kota-kota maksudnya adalah penduduk kafir, kota2 kafir.
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
saya yakin ini pasti dapet dari Situs Anti-Islam
barang jarahan itu barang rampasan hasil perang dari Kaum Kafir yang meninggalkan harta mereka.
Sedangkan uang Korupsi itu hasil dari Rakyatnya sendiri!
saya juga bisa kasih dalil!
كل تصرف جر فسادا أو دفع صلاحا فهو منهي عنه[1
Setiap pekerjaan yang membawa kerusakan serta menghalangi kemaslahatan maka hukumnya dilarang”
لايجوز لأحد أن يتصرف في ملك غيره بلا إذن[2
Tidak boleh bagi seseorang menggunakan milik orang lain tanpa izin”
الحاجة لا تحق لأحد أن يأخذ مال غيره[3
Sebuah hajat atau keperluan tidak dapat membolehkan seseorang untuk mengambil harta orang lain.
لا يجوز لأحد ان يأخذ مال غيره بلا سبب شرعي [4
Tidak boleh bagi seseorang mengambil harta orang lain tanpa ada sebab syari’ yang membolehkannya.”
Barang siapa yang merampok dan merampas atau mendorong perampasan bukanlah dari golongan kami (HR Thabrani dan al-Hakim)
Perangi kemiskinan! apakah semua orang miskin dibunuh?
Perangi kebodohan! apakah semua orang bodoh dibunuh?
begitupun juga dengan Perangi kekafiran
Islam pun tidak memaksakan penduduk nonIslam untuk masuk islam!
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al Baqarah: 256).
barang Jarahan beda dengan uang korupsi mas!barang jarahan halal untuk nafkah hidup dan mata pencaharian
barang jarahan itu barang rampasan hasil perang dari Kaum Kafir yang meninggalkan harta mereka.
Sedangkan uang Korupsi itu hasil dari Rakyatnya sendiri!
saya juga bisa kasih dalil!
كل تصرف جر فسادا أو دفع صلاحا فهو منهي عنه[1
Setiap pekerjaan yang membawa kerusakan serta menghalangi kemaslahatan maka hukumnya dilarang”
لايجوز لأحد أن يتصرف في ملك غيره بلا إذن[2
Tidak boleh bagi seseorang menggunakan milik orang lain tanpa izin”
الحاجة لا تحق لأحد أن يأخذ مال غيره[3
Sebuah hajat atau keperluan tidak dapat membolehkan seseorang untuk mengambil harta orang lain.
لا يجوز لأحد ان يأخذ مال غيره بلا سبب شرعي [4
Tidak boleh bagi seseorang mengambil harta orang lain tanpa ada sebab syari’ yang membolehkannya.”
Barang siapa yang merampok dan merampas atau mendorong perampasan bukanlah dari golongan kami (HR Thabrani dan al-Hakim)
kata memerangi beda dengan kata membunuh!Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaha illallah
Perangi kemiskinan! apakah semua orang miskin dibunuh?
Perangi kebodohan! apakah semua orang bodoh dibunuh?
begitupun juga dengan Perangi kekafiran
Islam pun tidak memaksakan penduduk nonIslam untuk masuk islam!
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al Baqarah: 256).
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
dijarah dan dibantaipun boleh
apalagi cuman dikorup, tinggal dicap kafir
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
Muslim mencap muslim lainnya itu Kafir??
bener nih anak udah ke Brainswashed!
itu saya kasih dalil
apa perlu saya kasih Fakta Sejarah lagi??
Buka mata wed
Islam tidak sejelek yang kamu kira!
bener nih anak udah ke Brainswashed!
itu saya kasih dalil
apa perlu saya kasih Fakta Sejarah lagi??
Buka mata wed
Islam tidak sejelek yang kamu kira!
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
menghalalkan darah dan harta kafir
kok gak jelek
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
Hanya berlaku kepada Kafir yang Memerangi Islam!
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
lihat 9:29!
kan bukan karena merangi..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
"Perangilah orang2 yang tidak berada di Jalan Allah! ..."
Harus berapa kali saya ngomong wed???kata memerangi beda dengan kata
membunuh!
Perangi kemiskinan! apakah semua orang
miskin dibunuh?
Perangi kebodohan! apakah semua orang
bodoh dibunuh?
begitupun juga dengan Perangi kekafiran
Apa saya harus kasih Fakta Sejarah lagi?? Enggak kaan????
Kasihnya ayat itu2 juga! Masih banyak juga ayat Toleransi dan Kebaikan di Qur'an! Gak cuma ayat perang doang!
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
kapan muhammad merangi kemiskinan, kebodohan, dll.?
itu cuman ekstrapolasimu aja..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
dah saya gak mau OOT terus, dan gak mau nerus buang sampah di Tritnya bung Penyaran
Saya cabut
Debate Over!
Saya cabut
Debate Over!
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
saya juga mo cabut..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
lain kali debat, hati dan kepala kamu lunakin dikit ya, jangan keras mulu
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
itu lugas, bukan keras..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
itu namanya keras
udah kasih alasan ini itu, masih mentaal aja kasih spuluh ribu alasan
udah kasih alasan ini itu, masih mentaal aja kasih spuluh ribu alasan
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
back to topic:
kalau kita masih (hindia) belanda
barangkali kita selalu lolos putaran final piala dunia
gak kek sekarang, level asean aja gak mumpuni
sekali lagi: dari kaca-mata bola
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
Ya belum tentu juga wed, gak ada jaminan lah. Emangnya menurutmu korupsi itu peninggalan siapa? Mosok cuma dilihat satu sisi saja.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
lha kalau van persie dkk. masuk timnas kita..
ya pasti menangan..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
terserah kamu aja mas
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 24
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Tim Hindia Belanda (Indonesia) di Piala Dunia 1938
Peninggalan sapa mank?Ibnu Sabil wrote:Ya belum tentu juga wed, gak ada jaminan lah. Emangnya menurutmu korupsi itu peninggalan siapa? Mosok cuma dilihat satu sisi saja.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» piala dunia 2014,dari prediksi sampe asongan
» Sebelum nobar Piala Dunia, wajib nikmati 10 Lagu Nostalgia Terlaris (Official Lyrics Video)
» Kristen! Belanda menjajah indonesia!
» [info terkait peluang Indonesia yang bisa menjadi lumbung pangan] Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045
» juara dunia dari Indonesia
» Sebelum nobar Piala Dunia, wajib nikmati 10 Lagu Nostalgia Terlaris (Official Lyrics Video)
» Kristen! Belanda menjajah indonesia!
» [info terkait peluang Indonesia yang bisa menjadi lumbung pangan] Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045
» juara dunia dari Indonesia
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik