Membayar Upah
Halaman 1 dari 1 • Share
Membayar Upah
“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya” (HR. al Baihaqi ).
Naiknya harga-harga barang akibat naiknya harga minyak, membuat hidup sebahagian orang bertambah berat. Apalagi bagi yang hidup dari hasil upah rendah dan berlumuran dengan utang, sedangkan pada saat yang sama banyak anggota keluarga yang harus dibiayai atau dipenuhi kebutuhannya. Untuk menutupi kebutuhan, yang kadangkala masih kebutuhan dasar berupa sandang dan pangan, sebahagian orang tua harus bekerja siang dan malam dengan tambahan waktu. Yang lebih berat lagi, bila setelah bersusah payah bekerja itu terganjal juga oleh tidak dibayarnya upah sebagaimana mestinya. Siapapun yang menyadari posisi saudaranya demikian, tak akan sampai hati untuk tidak membayar upahnya (tepat waktu dan berstandar kemanusiaan).
Mengetahui kondisi demikian, tapi mengabaikan atau tidak membayar upah para pekerjanya dengan sepatutnya, termasuk berbuat kezaliman. Apalagi perbuatan tersebut memupuskan harapan orang yang sangat membutuhkan. Bahkan, perbuatan demikian tak akan dilakukan, kecuali bagi orang-orang yang siap dimusuhi Allah. Sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah, Allah memusuhi tiga jenis manusia di hari kiamat. Di antaranya orang yang menyewakan seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuh, tetapi tidak membayar upahnya (HR. Imam Bukhari).
Lebih lanjut diingatkan dalam Alquran bahwa orang-orang yang dimusuhi Allah, akan jauh dari petunjuk Allah. Dan siapapun yang dimusuhi Allah akan menjadi percuma amalannya. Menjadi sia-sia juga bersusah payah menunggu masa datangnya bulan suci Ramadhan, bila tidak berusaha mencari ridha Allah. Karena itu, Rasulullah mengajak agar membayar upah pekerja dengan jumlah yang pantas dan sesegera mungkin.
Naiknya harga-harga barang akibat naiknya harga minyak, membuat hidup sebahagian orang bertambah berat. Apalagi bagi yang hidup dari hasil upah rendah dan berlumuran dengan utang, sedangkan pada saat yang sama banyak anggota keluarga yang harus dibiayai atau dipenuhi kebutuhannya. Untuk menutupi kebutuhan, yang kadangkala masih kebutuhan dasar berupa sandang dan pangan, sebahagian orang tua harus bekerja siang dan malam dengan tambahan waktu. Yang lebih berat lagi, bila setelah bersusah payah bekerja itu terganjal juga oleh tidak dibayarnya upah sebagaimana mestinya. Siapapun yang menyadari posisi saudaranya demikian, tak akan sampai hati untuk tidak membayar upahnya (tepat waktu dan berstandar kemanusiaan).
Mengetahui kondisi demikian, tapi mengabaikan atau tidak membayar upah para pekerjanya dengan sepatutnya, termasuk berbuat kezaliman. Apalagi perbuatan tersebut memupuskan harapan orang yang sangat membutuhkan. Bahkan, perbuatan demikian tak akan dilakukan, kecuali bagi orang-orang yang siap dimusuhi Allah. Sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah, Allah memusuhi tiga jenis manusia di hari kiamat. Di antaranya orang yang menyewakan seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuh, tetapi tidak membayar upahnya (HR. Imam Bukhari).
Lebih lanjut diingatkan dalam Alquran bahwa orang-orang yang dimusuhi Allah, akan jauh dari petunjuk Allah. Dan siapapun yang dimusuhi Allah akan menjadi percuma amalannya. Menjadi sia-sia juga bersusah payah menunggu masa datangnya bulan suci Ramadhan, bila tidak berusaha mencari ridha Allah. Karena itu, Rasulullah mengajak agar membayar upah pekerja dengan jumlah yang pantas dan sesegera mungkin.
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Membayar Upah
Tidak harus seorang nabi mengatakan hal seperti ini. Ateis ma udah tahu bahkan lebih konsisten.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Similar topics
» kewajiban membayar zakat
» Upah Nabi - Ev. Iin Tjipto
» Upah (bagian 2) - Ev Iin Tjipto
» DiPakai Allah dan Membayar Harga - Kotbah Pdt Iin Cipto
» membayar hutang puasa yang bolong sesegera mungkin
» Upah Nabi - Ev. Iin Tjipto
» Upah (bagian 2) - Ev Iin Tjipto
» DiPakai Allah dan Membayar Harga - Kotbah Pdt Iin Cipto
» membayar hutang puasa yang bolong sesegera mungkin
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik