FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Halaman 12 dari 12 Previous  1, 2, 3 ... 10, 11, 12

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by keroncong Tue Jan 31, 2012 9:26 pm

First topic message reminder :

" Muhammad telah naik ke langit tertinggi lalu kembali lagi. Demi Allah aku bersumpah, bahwa kalau aku telah mencapai tempat itu, aku tidak akan kembali lagi."

Bila kita membaca sejarah Islam, setidaknya ada tiga peristiwa penting yang melatarbelakangi peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Saw..

Pertama, peristiwa boikot yang dilakukan orang kaum Quraisy kepada seluruh keluarga Bani Hasyim. Kaum Quraisy tahu bahwa sumber kekuatan Nabi Saw adalah keluarganya. Oleh karena itu untuk menghentikan dakwah Nabi Saw. sekaligus menyakitinya, mereka sepakat untuk tidak mengadakan perkawinan, transaksi jual beli dan berbicara dengan keluarga bani Hasyim. Mereka juga bersepakat untuk tidak menjenguk yang sakit dan mengantar yang meninggal dunia dari keluarga Bani Hasyim. Boikot ini berlangsung kurang lebih selama tiga tahun. Tentunya boikot selama itu telah mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan khususnya kepada Nabi Saw. dan umumnya kepada keluarga Bani Hasyim.

Kedua, peristiwa wafatnya paman beliau, Abu Thalib. Peristiwa ini menjadi sangat penting dalam perjalanan dakwah Nabi Saw. sebab Abu Thalib adalah salah satu paman beliau yang senantiasa mendukung dakwahnya dan melindungi dirinya dari kejahilan kaum Quraisy. Dukungan dan perlindungan Abu Thalib itu tergambar dari janjinya," Demi Allah mereka tidak akan bisa mengusikmu, kecuali kalau aku telah dikuburkan ke dalam tanah." Janji Abu Thalib ini benar. Ketika ia masih hidup tidak banyak orang yang berani mengusik Nabi Muhammad Saw, namun setelah ia wafat kaum Quraisy menjadi leluasa untuk menyakitinya sebagaimana digambarkan dalam awal tulisan ini.

Ketiga, peristiwa wafatnya istri beliau, Siti Khadijah r.a. Peristiwa ini terjadi tiga hari setelah pamannya wafat. Siti Khadijah bagi Nabi Saw. bukan hanya seorang istri yang paling dicintai dan mencintai, tapi juga sebagai sahabat yang senantiasa mendukung perjuangannya baik material maupun spiritual, yang senantiasa bersama baik dalam keadaan suka maupun duka. Oleh karena itu, wafatnya Siti Khadijah menjadi pukulan besar bagi perjuangan Nabi Saw..

Tiga peristiwa yang terjadi secara berurutan itu sangat berpengaruh pada perasaan Rasulullah Saw. ia sedikit sedih dan gundah gulana. Ia merasakan beban dakwah yang ditanggungnya semakin berat. Oleh karena itu para sejarawan menamai tahun ini dengan ámul hujn (tahun kesedihan).
Dalam kondisi seperti itulah kemudian Allah Swt. mengundang Nabi Saw. melalui peristiwa isra dan mi'raj. Isra' adalah peristiwa diperjalankannya Nabi Saw. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sedangkan mi'raj merupakan peristiwa dinaikannya Nabi Saw. dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra Miraj ini mengajarkan banyak hal kepada Nabi Saw. Dalam perjalanan isra' ia melihat negeri yang diberkahi Allah Swt. dikarenakan di dalamnya pernah diutus para Rasul. Sedangkan dalam perjalanan mi'raj ia melihat tanda-tanda kebesaran Allah Swt. "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari, dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya, supaya kami perlihatkan ayat-ayat Kami kepadanya. Sesungguhnya Ia Maha mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S Al Isra :1). "Sesungguhnya ia (Muhammad) melihat Jibril (dalam rupanya yang asli) di waktu yang lain. Yaitu di Sidratul Muntaha. Didekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha itu diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (Q.S An-Najm : 13-18).

Isra' dan mi'raj merupakan pengalaman keagamaan yang paling istimewa bagi Nabi Muhammad Saw.. Puncaknya terjadi di Sidratul Muntaha. Muhammad Asad menafsirkan Sidratul Muntaha dengan lote-tree farthest limit (pohon lotus yang batasnya paling jauh). Pohon Lotus dalam tradisi Mesir kuno merupakan simbol kebijaksanaan (wisdom) dan kebahagiaan. Dengan demikian secara simbolik Sidratul Muntaha dapat diartikan sebagai puncak kebahagiaan dan kebijaksanaan.
Kebahagiaan yang dibarengi dengan kebijaksanaan inilah yang kemudian membedakan pengalaman keagamaan Muhammad Saw. sebagai nabi dan rasul dengan kaum sufi sebagai manusia biasa. Dengan bahasa yang sederhana tetapi penuh makna Abdul Quddus, seorang sufi Islam besar dari Ganggah, menyatakan,"Muhammad telah naik ke langit yang tinggi lalu kembali lagi. Demi Allah aku bersumpah, bahwa kalau aku telah mencapai tempat itu, aku tidak akan kembali lagi."

Ketika Nabi Saw. sampai di Sidratul Muntaha, Allah Swt memperlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya berupa bukti-bukti wujud, keesaan, dan kekuasaan-Nya. Disamping itu diperlihatkan juga surga, neraka, perihal langit, kursi dan 'arasy. Setelah melihat semua itu keyakinan Nabi Saw. terhadap keagungan Allah Swt dan kelemahan alam dihadapan keagungan-Nya semakin kuat. Pada gilirannya keyakinan seperti ini telah melahirkan kesadaran ruhani baru pada dirinya berupa kebijaksanaan (wisdom), ketentraman dan kebahagiaan.

Pada saat itu Nabi Saw. sudah mampu membedakan posisi Tuhan dan alam (manusia). Tuhan adalah sumber kebahagiaan, sementara alam sumber kesusahan dan kesengsaraan. Oleh karena itu menggantungkan semua harapan dan keinginan kepada-Nya akan mendatangkan kebahagiaan yang hakiki. Sebaliknya menggangtungkan semua harapan dan keinginan kepada alam akan mendatangkan kesengsaraan.

Kebahagian bertemu dan berdialog dengan Dzat yang dicintai dan mencintainya di Sidratul Muntaha tidak menyebabkan Nabi Saw. lupa akan tugas pokonya menebarkan rahmat Allah Swt. melalui dakwahnya. Hal tersebut dikarenakan, kebahagiaannya tersebut telah dibarengi dengan kebijaksanaan sehingga ia mampu membedakan persoalan pokok dengan cabang, prinsip dengan taktik, esensi dengan aksidensi serta alat dengan tujuan. Nabi Saw. sangat sadar bahwa kebahagian yang diperolehnya dalam Isra' dan Mi'raj bukan esensi dan tujuan utama Allah Swt. tetapi itu semua hanya alat untuk mempersiapkan kondisi jiwanya supaya bisa melaksanakan tugas yang lebih berat dari sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu, ia meninggalkan kebahagiaan langit yang sedang dinikmatinya itu, kemudian turun ke bumi untuk berjibaku dengan realitas sosial yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Dengan demikian peristiwa isra' mi'raj Nabi Saw. tidak hanya memiliki makna individual tetapi juga memiliki makna sosial.

Disinilah letak perbedaan pengalaman keagamaan rasul dengan seorang sufi, terutama sufi falsafi. Pengalaman keagamaan rasul berdimensi individual dan sosial sedangkan pengalaman keagamaan sufi (mistik) lebih banyak berdimensi individual. Ketika seorang sufi mengalami fana, kondisi kejiwaannya hampir sama dengan kondisi kejiwaan Nabi Saw. ketika diisra' dan dimi'rajkan. Ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Dirinya merasa menyatu dengan Allah Swt.. Ia hanyut dan mabuk dalam pelukan keindahan-Nya.

Pengalaman keagamaan seperti itu telah menyebabkan seorang sufi lupa akan diri dan lingkungannya. Kesadarannya bahwa ia bagian dari alam menjadi hilang. Ia menjadi tidak peduli lagi terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Ia hanya asyik ma'syuk dengan perasaannya sendiri dan terus menyendiri dengan dzikir-dzikirnya. Akibatnya, walaupun ia berdzikir ribuan kali dan mendatangkan ketenangan jiwa, namun semua itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Semakin lama ia berdzikir semakin dalam masuk pada kesadaran dunia mistik. Semakin masuk ke dalam kesadaran dunia mistik, semakin jauh dari realitas kehidupan. Penomena seperti ini dapat menjelaskan perilaku sebagian sufi yang senang mengasingkan diri dari dunia nyata.

Bagaimana dengan Kita ?
Ketika Muhammad Saw. mendapat tantangan berat dalam dakwahnya, ia diundang Allah Swt. melalui peristiwa Isra' dan Mi'raj. Melalui peristiwa ini Allah Swt. mengobati luka hatinya, menghilangkan kesedihannya dan menghibur duka laranya. Akibatnya jiwanya menjadi fresh (segar) dan bahagia kembali. Dalam kondisi jiwa seperti ini kemudian ia kembali ke bumi malanjutkan tugas dakwahnya yaitu menebarkan rahmat Allah Swt. di muka bumi ini. Disinilah, seperti disebutkan di atas, Isra' Mi'raj tidak hanya memiliki makna individual tetapi juga memiliki makna sosial.

Ada pertanyaan, bagaimana bila yang mendapatkan hambatan dakwah itu kita? Bagaimana bila yang mendapat kesusahan dan penderitaan itu kita? Apakah bagi kita masih ada peluang diisra'kan dan dimi'rajkan seperti nabi Muhammad Saw? Jawabannya, tentu tidak mungkin. Lantas apa yang mesti dilakukan bila semua itu terjadi pada kita?
Shalat! Inilah jawaban yang diberikan oleh Nabi Saw.

Isra dan mi'raj adalah salah satu mu'jizat Nabi Muhammad Saw.. Artinya itu hanya diberikan kepadanya tidak mungkin diberikan kepada manusia biasa. Namun demikian, berdasarkan petunjuknya ada amalan bagi orang-orang yang beriman yang memiliki fungsi sama dengan Mi'raj yaitu ibadah shalat. "Shalat itu mi'rajnya orang yang beriman (ash-shalatu mi'rajul mu'minín)" sabdanya.

Shalat secara bahasa berarti do'a. Doa pada hakikatnya merupakan bentuk dialog antara manusia dengan Allah Swt.. Ketika seseorang shalat, hakekatnya ia sedang bertemu dan berdialog dengan Allah Swt.. Oleh karena itu secara hakiki fungsi shalat dan mi'raj sama yaitu bertemu dan berdialog dengan Allah Swt..

Shalat yang benar mesti menghasilkan buah yang sama dengan buah Isra' mi'raj yaitu kesadaran individual dan sosial.

Tujuan utama shalat menurut Al Quran adalah untuk berdzikir (mengingat) kepada Allah Swt (Q.S Thaha : 14). Dzikir atau shalat. bila dilakukan dengan khusyu' akan mendatangkan ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup (Q.S Ar-Ra'du :28; Al Mu'minun : 1-2). Namun demikian, keberhasilan shalat seseorang tidak hanya diukur dari ketenangan dan ketentraman jiwa saja, tetapi mesti dilihat pula pada atsar (bekas) perilaku sosialnya. Menurut Al Quran, shalat yang benar mesti dapat menumbuhkan berbagai macam kebajikan seperti tumbuhnya kesadaran berinfak dan berzakat, kemampuan menghidarkan diri dari perilaku yang sia-sia, kemampuan memelihara diri dari perbuatan zina dan kemampuan memelihara amanat baik dari Allah Swt. ataupun sesama manusia ( Al Mu'minun : 3-8).

Disamping itu, shalat yang benar mesti dapat mengobati sifat kikir dan keluh kesah serta mencegah perbuatan keji dan munkar (Q.S Al Ma'arij : 19-25 ; Al Ankabut: 45). Rasulallah Saw. menyatakan bahwa shalat yang tidak dapat mencegah perbuatan keji dan munkar tidak akan menambah apa-apa bagi mushalli (orang yang shalat) kecuali hanya semakin menjauhkan dirinya dari Allah Swt (H.R.Ahmad).

Shalat yang memiliki dimensi individual dan sosial adalah shalat yang dilakukan dengan khusyu' dan dáim (kontinu). Menurut Imam Al Ghazali, shalat khusyu' adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Yaitu memahami apa yang diucapkan dalam shalat sehingga melahirkan perasaan ta'zhim (hormat), khauf (takut), harap (raja) dan haya (malu) terhadap Allah Swt.. Kesadaran ini disamping akan mendatangkan kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman jiwa, juga akan mampu memotivasi mushalli untuk merealisasikan seluruh janji yang diucapkannya di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari. Wallah a'lam bi ash-shawwab.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down


hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by Kedunghalang Mon Apr 14, 2014 11:16 am

SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
SEGOROWEDI wrote:
untung salah..
ketika dibenarkan 75% malah makin meyakinkan
bahwa tak mungkin 75 mesir menurunkan bangsa arab apalagi suku kuress
 piss 

Fakta sejarah dan ilmu bumi membuktikan bahwa kaum Quraisy Arab adalah keturunan Kedar, anak kedua Nabi Ismail as, yang menurut Alkitab disebut "semua saudara mereka". Kalau mau membantah, cari fakta sejarah lain dan ilmu bumi yang bertentangan dengan itu, jangan asal ngebantah tanpa bukti.

lha mereka memang hidup menyebar di kawasan itu..
tetapi kan tidak berarti orang nesir (75%) bisa berubah/menurunkan orang arab (100%)
 piss 

baik untuk keturunan ismael maupun keturunan ishak..
yang disebut 'saudara merela' adalah bersaudara seayah, bukan sekakek..

SEGO kewalahan, lalu panik dan menjerit-jerit.

- gak mungkin orang mesir menurunkan orang arab
- 'sudara-saudara mereka' => bersaudara se-ayah (buken se-kakek)

- Pegi deh ke Mesir, lalu dengarkan percakapan orang-orang Mesir dalam Bahasa Arab.
- Bahasa Tuhan jangan diselewengkan yang akan berakibat menuhankan seorang utusan-Nya, kemudian tidak mau mengakui Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi, yang seperti Musa, pembawa syari'at (hukum-hukum) Al Qur'an, yang mengganikan hukum-hukum Taurat.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by SEGOROWEDI Mon Apr 14, 2014 11:49 am

Kedunghalang wrote:
- Pegi deh ke Mesir, lalu dengarkan percakapan orang-orang Mesir dalam Bahasa Arab.
- Bahasa Tuhan jangan diselewengkan yang akan berakibat menuhankan seorang utusan-Nya, kemudian tidak mau mengakui Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi, yang seperti Musa, pembawa syari'at (hukum-hukum) Al Qur'an, yang mengganikan hukum-hukum Taurat.

- kek bahasa indonesia dan melayu; tidak berarti nenek-moyang kita orang melayu..
- muhammad itu yang seperti musa, apanyaaaaaa? gak ada..
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by Kedunghalang Mon Apr 14, 2014 12:00 pm

SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
- Pegi deh ke Mesir, lalu dengarkan percakapan orang-orang Mesir dalam Bahasa Arab.
- Bahasa Tuhan jangan diselewengkan yang akan berakibat menuhankan seorang utusan-Nya, kemudian tidak mau mengakui Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi, yang seperti Musa, pembawa syari'at (hukum-hukum) Al Qur'an, yang mengganikan hukum-hukum Taurat.

- kek bahasa indonesia dan melayu; tidak berarti nenek-moyang kita orang melayu..
- muhammad itu yang seperti musa, apanyaaaaaa? gak ada..

- Tetapi, semuanya bersaudara dari Adam as. Kalau orang Mesir dan Israel itu lebih spesifik dalam Bible dikatakan bersaudara dari Ibrahim, yang pada akhirnya bersaudara juga dari Adam.
- Musa as itu Nabi Pembawa Syari'at (Hukum-hukum) Taurat, Muhammad saw itu Nabi Pembawa Syari'at Al Qur'an, jadi sama-sama Nabi yang diutus Allah untuk membawa dan menyampaikan syariat baru.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by SEGOROWEDI Mon Apr 14, 2014 12:07 pm

Kedunghalang wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
- Pegi deh ke Mesir, lalu dengarkan percakapan orang-orang Mesir dalam Bahasa Arab.
- Bahasa Tuhan jangan diselewengkan yang akan berakibat menuhankan seorang utusan-Nya, kemudian tidak mau mengakui Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi, yang seperti Musa, pembawa syari'at (hukum-hukum) Al Qur'an, yang mengganikan hukum-hukum Taurat.

- kek bahasa indonesia dan melayu; tidak berarti nenek-moyang kita orang melayu..
- muhammad itu yang seperti musa, apanyaaaaaa? gak ada..

- Tetapi, semuanya bersaudara dari Adam as. Kalau orang Mesir dan Israel itu lebih spesifik dalam Bible dikatakan bersaudara dari Ibrahim, yang pada akhirnya bersaudara juga dari Adam.
- Musa as itu Nabi Pembawa Syari'at (Hukum-hukum) Taurat, Muhammad saw itu Nabi Pembawa Syari'at Al Qur'an, jadi sama-sama Nabi yang diutus Allah untuk membawa dan menyampaikan syariat baru.

- bible mana yang bilang orang mesir dan israel bersaudara?? ok aretnya makin jauh sampai ke adam..
- yang dibawa aja beda..
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by SEGOROWEDI Mon Apr 14, 2014 12:08 pm


back to topic DUNG!
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by Kedunghalang Mon Apr 14, 2014 12:14 pm

SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
- Pegi deh ke Mesir, lalu dengarkan percakapan orang-orang Mesir dalam Bahasa Arab.
- Bahasa Tuhan jangan diselewengkan yang akan berakibat menuhankan seorang utusan-Nya, kemudian tidak mau mengakui Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi, yang seperti Musa, pembawa syari'at (hukum-hukum) Al Qur'an, yang mengganikan hukum-hukum Taurat.

- kek bahasa indonesia dan melayu; tidak berarti nenek-moyang kita orang melayu..
- muhammad itu yang seperti musa, apanyaaaaaa? gak ada..

- Tetapi, semuanya bersaudara dari Adam as. Kalau orang Mesir dan Israel itu lebih spesifik dalam Bible dikatakan bersaudara dari Ibrahim, yang pada akhirnya bersaudara juga dari Adam.
- Musa as itu Nabi Pembawa Syari'at (Hukum-hukum) Taurat, Muhammad saw itu Nabi Pembawa Syari'at Al Qur'an, jadi sama-sama Nabi yang diutus Allah untuk membawa dan menyampaikan syariat baru.

- bible mana yang bilang orang mesir dan israel bersaudara?? ok aretnya makin jauh sampai ke adam..
- yang dibawa aja beda..

- Bible dan Al Qur'an sepakat bahwa Ismail dan Ishak adalah bersaudara dari Ibrahim.
- Hukum-hukum dalam Al Qur'an itu penyempurnaan dari Taurat dan kitab-kitab Allah yang dibawa oleh para nabi sebelumnya.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by SEGOROWEDI Mon Apr 14, 2014 12:19 pm


- sepakat apanya DUNG? di alkitab 'sudara mereka' itu bersaudara se-ayah.. sedang quran sama-sekali gak punya data keturunan ishak maupun ismael..
- penyempurnaan apanya DUNG? taurat melarang membunuh, quran malah memerintahkan..
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by Kedunghalang Mon Apr 14, 2014 12:22 pm

SEGOROWEDI wrote:
- sepakat apanya DUNG? di alkitab 'sudara mereka' itu bersaudara se-ayah.. sedang quran sama-sekali gak punya data keturunan ishak maupun ismael..
- penyempurnaan apanya DUNG? taurat melarang membunuh, quran malah memerintahkan..

- Ada
- Kata membunuh itu banyak artinya
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by SEGOROWEDI Mon Apr 14, 2014 12:25 pm


- manaaaaa?
- membunuh seperti apa di taurat yang salah, sehingga disempurnakan quran?
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by Kedunghalang Mon Apr 14, 2014 12:34 pm

SEGOROWEDI wrote:
- manaaaaa?
- membunuh seperti apa di taurat yang salah, sehingga disempurnakan quran?

- Al Baqarah 2:124/125-129/130
- Maksud saya, hukum-hukum dalam Taurat hanya berlaku Bani Israil saja. Jadi, hukum Taurat tidak akan memadai jika diterapkan kepada sekalian manusia. Maka Allah menurunkan Kitab yang telah Dia sempurnakan, yakni Al Qur'an kepada Nabi Muhammad saw yang diutus-Nya kepada sekalian manusia.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by njlajahweb Sun Oct 08, 2017 12:02 pm

secara umum hukum-hukum taurat hanya berlaku bagi israel saja
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by njlajahweb Sun Oct 08, 2017 12:14 pm

kitab yang disempurnakan itu, bukan berarti disempunakan dalam segala hal,

tapi disempurnakan dalam hal tertentu,
misalnya diAlkitab tidak ada hukum tentang pembagian warisan tapi diAlquran ada.
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

hikmah di balik kisah isra' mi'raj - Page 12 Empty Re: hikmah di balik kisah isra' mi'raj

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 12 dari 12 Previous  1, 2, 3 ... 10, 11, 12

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik